Kitab "Djojobhojo" yang diunggah 'rare book' ini terbitan 'Uitgeverzaak "Terminus" Semarang', cetakan pertama, dicetak pada th. 1932.
Selain nama seorang Raja, kata 'Djojobhojo' ini oleh masyarakat Jawa lebih dikenal dengan 'ramalan'nya yaitu 'Ramalan Djojobhojo' atau jaman sekarang biasa disebut 'Ramalan Jayabaya'.
Sesuai dengan judulnya, buku ini berisi mengenai Ramalan Jayabaya, meramalkan keadaan tanah Jawa dan Indonesia dari masa ke masa.
Disini 'rare book' tidak mengupas masalah ramalannya karena sudah banyak sekali buku yang mengupas dan menerangkan apa, siapa dan bagaimana 'Ramalan Jayabaya', tetapi mengangkat sedikit tentang 'keistimewaan' bahasa yang digunakan.
Kitab Djojobhojo Terpoengoet oleh : Haroemdjati. demikian judul buku ini, mungkin maksudnya yang merangkum Kitab Djojobhojo ini adalah sdr. Haroemdjati (Harumjati).
Memang bahasa yang digunakan adalah bahasa 'Melayu rendah' atau bahasa yang digunakan masyarakat Tionghoa dan masyarakat sederhana jaman itu, agar mudah dipahami oleh masyarakat yang tidak mempunyai pendidikan tinggi tapi senang membaca. Jadi bunyinya menjadi aneh dan lucu. Silahkan baca kalimat2 sebelah kanan dibawah ini (klik agar lebih jelas).
Misalnya kata-kata : '.. kita haroes kombali doloe pada djaman ...', '.. oleh kerna iapoenya kepandean ..', '.. iapoenja tampang moeka menandaken..' dll.
Dibawah ini ada tertulis judulnya :
'Sedikit katrangan Kitab Djojobhojo jang disalin oleh Praboe Kian Santang'.
Dibawah ini ada kalimat yang menggunakan kata2 lucu :
.., sama dateng berkoempoel sambil menangis sedih, kaokin orang asing jang sudah pergi boeat dateng kombali, ..
Kata 'kaokin' disini artinya 'berteriak', diambil dari bunyi burung atau ayam yang berbunyi keras, 'berkaok-kaok'. Dan kalimat selanjutnya tentunya pengunjung sudah bisa menafsirkannya.
Dibawah ini adalah gambar cover depan dan cover belakang yang berisi iklan s.
Buku berukuran 15 x 21 cm, 33 halaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar disini