Minggu, 17 Mei 2020

Bepergian Ke Riau th. 1918.

Dibawah ini, diunggah sebuah 'buku langka' berisi catatan perjalanan ke Riau pada th.1918, yaitu 27 tahun sebelum kemerdekaan Indonesia dan diterbitkan  oleh Bale-Poestaka pada th. 1921
 Buku itu menggunakan aksara Jawa dan bahasa Jawa halus (krama madya) sebagai bahasa pengantar, berjudul :
'Kekesahan Dhateng Riyo'
Anggitanipun
Raden Sasrasoeganda

Oleh penulisnya, yang dimaksud bepergian (kekesahan) ke Riyo adalah pulau Bintan dimana terletak kota Tanjungpinang dan ke pulau-pulau sekitarnya. Hal tersebut bisa dimengerti bahwa pada saat itu negara Republik Indonesia belum lahir.

Raden Sasrasoeganda (gambar atas), hampir 30 tahun sebagai Guru bahasa Melayu di 'Kweeschool for Inlandsche Teachers' di Jogyakarta, merasa jenuh, maka dia mengajukan cuti selama 6 bulan dengan alasan akan memperdalam bahasa Melayu dengan berkunjung ke Riau, menggunakan bahasa Melayu ditanah Melayu. 
Sebagai tambahan, bahwa pada th. 1918, bahasa Melayu di tanah Melayu agak berbeda dengan bahasa Melayu yang di pulau Jawa. Maka oleh pemerintah (Belanda), permohonan cuti R. Sasrasuganda dikabulkan.

Tiga gambar dibawah ini adalah foto Rumah Residen, Kelentheng dan Pecinan di Riau.

Karena waktu cutinya 6 bulan maka selain ke Tanjungpinang, juga sempat melakukan perjalanan ke Singapura, dilanjutkan ke Johor, ke pulau Penyengat dll.
Dua gambar dibawah ini foto keadaan Singapura, jalan besar Raffles (kiri) sedang disebelahnya adalah museum dan perpustakaan Raffles.
Menghadap Raja Haji Abdoellah di pulau Penyengat (bawah).

Dari buku langka ini ada dua hal yang tidak biasa, yaitu :
- bisa mendapatkan cuti selama 6 bulan.
- dalam buku ini sebuah kata yang agak 'lucu' karena tidak umum pada jaman sekarang, kata itu adalah "malajeng".  Awalnya dikira maksudnya adalah 'lari', karena lari dalam bahasa Jawa biasa adalah mlayu sedang bahasa halusnya adalah 'mlajeng'. Jadi bahasa Melayu dihaluskan diubah menjadi 'basa Melajeng', gambar bawah. 
Dibawah ini potong atas halaman 140.
Terbaca : 
140
Bab XXIX
Tembung Malajeng Ing Riyo
(Kata Melayu di Riyo)