Kamis, 30 Maret 2017

Qur'an Jawen I.


Buku koleksi 'rare book' kali ini sebetulnya belum tua banget (1933) tapi dikategorikan buku langkakarena selama mengumpulkan buku langka, belum pernah melihat Al Qur'an dengan terjemahan menggunakan huruf Jawa, selain yang dikoleksi sendiri.Setiap halaman berisi teks asli Quran, disebelah kanannya terjemahannya menggunakanhuruf Jawa.
Oleh penerjemahnya, Muhammad Amin bin Ngabdul Muslim, buku tersebut dinamakan "Qur'an Jawen". 

Karena ada perbedaan ejaan maka mohon maaf kalau ada kesalahan dalam penyajian ini. 
Gambar kiri bawah dibagiabawah terbaca awal dari Surat At Taubah (Juz 10) dan gambar kanan adalah Surat Yunus (Juz 11).
Gambar bawah kiri, dibagian atas terbaca judul Surat Al Hijr (Juz 14), sedang di gambar kanan ditengah terbaca judul Surat An Naml (Juz 19).
Buku buku ini diterbitkan oleh 'Bukhandel Abu Siti Syamsiyah' di Surakarta, th. 1933, berukuran 14 x 20.5 cm.

i.gr. 03.50*

Sabtu, 11 Maret 2017

Suluk Syeh Siti Jenar.


Koleksi 'buku langka' yang diunggah dibawah ini sudah disimpan lebih dari tujuh belas tahun, didapat saat sedang melihat-lihat dagangan penjual buku bekas.
Terlihat menarik, baik covernya maupun kertasnya, ditulis tangan menggunakan aksara Jawa, biarpun belum mengerti isinya karena gaya tulisannya agak membingungkan, tetap bersyukur,  akhirnya 
buku ini menjadi koleksi 'buku langka'.
Karena 'buku langka' tidak ahli aksara Jawa, agak sulit memahami tulisan tangan yang ada dibuku ini, namun demikian pelan-pelan bisa juga terbaca bahwa isi buku ini berbentuk tembang 'macapat', 
yaitu salah satu bentuk tembang Jawa dan kalau membaca isinya yang banyak mengulas 'kebatinan', maaf kalau keliru, kemungkinan buku ini adalah "Suluk Syeh Siti Jenar".

Memang gaya tulisan tangan orang bisa sangat berbeda satu dengan yang lain. Ada yang rapi sesuai dengan ketentuan, ada juga yang menulis seperti yang terlihat dalam buku yang diunggah ini.
Agar lebih jelasnya, dibawah ini contoh perbedaan gaya penulisan aksara di buku ini, dengan gaya penulisan yang lain.
Dalam buku yang diunggah ini, harus berpikir berulang-ulang 
untuk membedakan antara huruf 'k','t','h', huruf 's','n,'d', huruf 'a','g','y' dan banyak lagi huruf yang membingungkan, apalagi kalau tidak mengerti bahasa yang digunakan.  
Dalam buku tidak dijelaskan 'penulisnya', 'sumber' tulisannya, maupun 'kapan' ditulisnya. Hanya  ada tulisan nama dihalaman paling depan. 'Radhen Mas Pandji Partahardja', mungkin nama tersebut adalah pemilik pertamanya (bawah).  

Gambar-gambar dibawah adalah gambar halaman 1 dan 2, dimana diceritakan pertemuan Kyageng Pengging dengan Syeh Siti Jenar.

Sedang gambar-gambar dibawah ini adalah gambar halaman 282 dan 283, adalah halaman akhir,  
Pada akhir kisah, diceritakan Syeh Mahgribi menengahi perbedaan pendapat antara Syeh Mlaya dan Syeh Dumba, dan selanjutnya Syeh Mahgribi menutup persidangan/pertemuan, kemudian para santri, kyai. ulama, auliya, mukmin, masing-masing pada membubarkan diri (hlm. 279 - 283).

Disini tidak mengunggah kisah 'Syeh Siti Jenar' karena sudah banyak buku kisah Syeh Siti Jenar yang beredar, disini hanya mengulas mengenai 'buku langka' ini saja.
Buku berukuran 18 x 21 x 2.3 cm, hard cover berlapis kulit embos (gambar bawah), 283 halaman + beberapa halaman kosong dibelakangnya, Penjilidannya beberapa ada yang lepas, maklum umurnya sudah 'sepuh',100 an tahun, namun masih lengkap.
Melihat covernya, kertasnya maupun tintanya, diperkirakan ditulis sekitar akhir abad XIX atau awal abad XX, akhir th. 1800 an - awal th 1900 an.