Selasa, 28 Juli 2015

Star Weekly, Iklan. III.


Kembali 'rare book' mengunggah iklan dari 'Star weekly', yaitu iklan Minyak Rambut th. 1955.
Ditampilkan 2 macam iklan unik yaitu Brylcreem dan Erasmic.
Untuk lebih jelas silahkan 'klik' gambarnya.

Berbagai produk Brylcreem masih ada sampai sekarang, namun uniknya dalam iklan ini, Brylcreem meng 'klaim' sebagai 'obat', silahkan baca kalimat paling bawah.

'Erasmic' adalah jenis minyak rambut yang kental biasa disebut 'pomade', membuat rambut mengkilat dan rapi. popular di Indonesia sampai tahun 1960-an.
Dalam iklan ini 'Erasmic' mengklaim bahwa dialah 'pomade yang tulen' (maksudnya asli).

50 tahun kemudian minyak rambut jenis 'pomade' kembali populer dikalangan anak muda Indonesia, mungkin disebabkan banyak anak muda memangkas rambutnya mengikuti mode jaman dulu. Maaf bila ada kekeliruan.

Selasa, 14 Juli 2015

Hikajat Pandja Tanderan.

Buku ini sudah dikoleksi 'rare book' belasan tahun yang lalu, saat didapat memang kondisinya agak memprihatinkan, covernya sedikit mengelupas, mungkin karena usia sudah 100 tahun lebih, ditepi halamannya sebagian dimakan kutu buku (lihat gambar), namun semuanya isinya bisa dibaca dengan jelas. Judulnya :
 "Hikajat Pandja Tanderan" 
atau dalam ejaan sekarang 'Hikayat Panja Tanderan'.
 Hikayat ini adalah karya Abdullah bin Abdulkadir Munsyi, selesai ditulis pada th. 1835.
Di cover depan diterangkan juga olehnya 
" jaitoe jang dinamai oleh orang Melajoe 'Hikajat Galilah dan Daminah' ".
 Untuk lebih jelasnya silahkan 'klik' saja gambarnya.
'Hikayat Panja Tanderan' dan 'Hikayat Galilah dan Daminah' memang mirip ceritanya karena sumbernya sama yaitu 'Pancatantra' dalam bahasa sanskerta.

 Gambar atas kiri tampak halaman Judul robek sebagian'
Gambar atas kanan adalah sambutan dari Van Ophuijsen.
Nama lengkapnya Prof. Charles van Ophuijsen, dia adalah penyusun ejaan bahasa Indonesia pertama kali, dibakukan pada th. 1901, salah satu contohnya : huruf 'oe' untuk menulis huruf 'u'. Ejaan digunakan sampai th. 1947.

Hikayat Panja Tanderan terdiri dari 5 cerita, dibawah ini gambar dimulainya cerita pertama, judulnya "Tjeritera Jang Pertama"
Menggunakan bahasa Melayu jaman dulu, th. 1835.
Kata jang empoenja tjeritera ini : Bahwa adalah seboeah negeri, jang bernama Padali Paroem; maka radja, jang memerintahkan negeri itoe, bernama Soegadarma. Maka adalah raja itoe berpoetera empat orang laki-laki. Dan seterusnya.

Gambar dibawah ini halaman 'Tjeritera Jang Kelima'; dipinggiran kertasnya terlihat dimakan 'kutu'.

Gambar bawah adalah halaman akhir, halaman 96.
"Telah tammatlah hikajat Pandja Tanderan, jang amat indah-indah karangannja dalam negeri Melaka pada empat belas hari boelan Radjaboe'lmoekarram, pada tariech 1251, jitoe pada 4 hari boelan November tahoen masehi 1835".

 Buku ini dicetak di kota Leiden, Belanda, pada th. 1908, hard cover, berukuran 14 x 20 cm, 96 halaman.

Jumat, 10 Juli 2015

Pancasila Jawa


Beberapa waktu yang lalu  'rare book', menemukan 'selembar poster' jaman dulu, isinya sangat unik, dicetak diatas kertas tebal, ukuran 22.5 x  29.3 cm, tanggal 10 Sjawal 1884 atau 23 Juni 1953.
Mencoba untuk mempelajarinya; namun karena pengetahuan
'rare book' terbatas, jadi hanya bisa menduga-duga saja.
Poster tersebut menggunakan bahasa 'Jawa ngoko', campur atau dipengaruhi bahasa Indonesia dan Arab.
 Judulnya : "Laksanakno Pantja-sila",
maksudnya 'ajakan untuk melaksanakan Pancasila'.

Selain ajakan untuk melaksanakan Pancasila, dari M. Kartawinata, juga ada nasehat atau petunjuk singkat mengenai kehidupan batin dan doa.
Belum jelas bagi 'rare book', Pancasila mana yang dimaksud.
Kalau sebagai Dasar Negara Indonesia, ternyata silanya hanya ada 4, yaitu 
KE-TUHANAN KANG MAHA ESA, 
KAMANUNGSAN, 
KA-BANGSAAN KANG BULAT, 
KE-DAULATAN RAKJAT.
Tetapi di kalimat terakhir ada petunjuk berwarganegara :
 "Hukum Masyarakat kang bener-bener BENER, yen kang nora gelem lan ora ngawujudake Panca-sila, kuwi DUDU WARGA NAGARA".

Atau mungkin ada sebuah aliran 'olah batin' yang mengacu pada falsafah Pancsila, karena masing silanya ditafsirkan berdasarkan Sjarengat, Hakekat, Tarekat dan Ma'rifat.
Bila ingin membaca lebih jelas nasehat atau petunjuk dari M. Kartawinata, silahkan klik aja gambarnya.