Sabtu, 21 Desember 2013

" Bengawan Solo ", Serial Lajar Putih II.

Jaman sekarang banyak film bioskop yang dibuat berdasarkan sebuah buku cerita atau novel, yang sudah populer di masyarakat.
Yang diunggah 'rare book' kali ini adalah kebalikannya, buku saku serial 'Roman Lajar Putih' (baca Roman Layar Putih) adalah buku dimana isi ceritanya diambil dari cerita film asli Indonesia yang sudah diputar sebelumnya. Layar Putih adalah istilah untuk menyebut layar atau screen yang ada di gedung bioskop.
Yang diunggah  'rare book'  kali ini berjudul : Bengawan Solo.

Diatas adalah gambar covernya, sedang dibawah gambar halaman judul denga iklan sabun cuci terketak dibalik cover depan.

Ada halaman yang memuat partitur lagu Bengawan solo, mungkin ilustrasi musiknya menggunakan lagu yang sudah sangat populer tersebut, sedang halaman sebelahnya menerangkan bahwa cerita dalam buku ini berdasarkan film, dan sekaligus daftar para pemainnya. 

2 gambar dibawah ini menunjukan bahwa gambar illustrasi buku ini diambil dari adegan film tersebut.

Sedang gambar terakhir diatas adalah halaman akhir dan iklan sabun mandi dibalik cover belakang.

Silahkan klik gambarnya kalau mau lebih jelas.

Jumat, 20 Desember 2013

Serial Roman Lajar Putih I


Jaman sekarang banyak film bioskop yang dibuat berdasarkan sebuah buku cerita atau novel, yang sudah populer di masyarakat.
Yang diunggah 'rare book' kali ini adalah kebalikannya, bukan dari buku dibuat film bioskop tapi dari film bioskop dibukukan yaitu buku saku serial 'Roman Lajar Putih' (baca Roman Layar Putih), dimana isi ceritanya diambil dari cerita film asli Indonesia yang sudah diputar sebelumnya. Layar Putih adalah istilah untuk menyebut layar atau screen yang ada di gedung bioskop.
Ada 4 buah judul buku serial 'Roman Lajar Putih yang dikoleksi 'rare book', yaitu yang berjudul :
1. Bengawan Solo, 1950.
2. Harta Karun, 1950.
3. Sapu Tangan, 1950.
4. Terang Bulan, 1951.
Walaupun relatif muda tapi sudah menjadi buku langka, semuanya diterbitkan oleh 'Usaha Penerbitan "GAPURA", Djakarta'.



Yang dimaksud dengan 'Roman' adalah kisah perilaku manusia yang bersinggungan dengan kisah percintaan, sedang 
'Layar putih', kadang disebut 'layar perak'. Ada istilah pemain film terkenal jaman dulu, 'Bintang Layar Putih' atau 'Bintang Layar Perak', kalau jaman sekarang ada lagi, 'Bintang Layar Kaca' atau 'Bintang Sinetron'.
Dari jaman dulu sampai jaman sekarang, para 'Bintang' tersebut selalu menjadi 'idola' masyarakat, khususnya kaum muda. Walaupun kehidupan para bintang itu sendiri belum tentu bahagia.

Untuk lebih lengkapnya, akan diunggah satu per satu, judul per judul, pada kesempatan berikutnya. 

Rabu, 04 Desember 2013

Tan Malaka, Naar De Republik Indonesia, 1925.


Persis 2 tahun yang lalu, 'rare book' telah mengunggah 'buku langka' berjudul "Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia", dengan label 'buku tokoh'. Buku spektakuler, karena oleh salah satu Pedagang Buku Langka di Jakarta pernah ditawarkan Rp. 150 jt. (Republika 09 Desember 2011).
Selanjutnya sesuai dengan yang sudah disampaikan 'rare book' 2 tahun yang lalu, sekarang diunggah karya Tan Malaka lainnya, dicetak/diterbitkan di Tiongkok pada April 1925 dan Tokyo pada Desember 1925, dimana dalam buku tersebut (20 tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia) Tan Malaka sudah mengumandangkan istilah 'Republik Indonesia', judulnya "Naar De Republik Indonesia".

Gambar kiri bawah halaman 1, kata pengantar, gambar kanan dan seterusnya adalah halaman 3, 4 dan 5, berisi 'Interupsi'.

Dibawah gambar halaman akhir 74 dan 75.
Buku berukuran 14 x 19 cm, 75 halaman. Menggunakan kertas koran/stencil.

 Sayang cover buku ini sudah tidak ada, oleh pemilik sebelumnya buku ini dibundel dengan 2 buah buku lainnya (lihat gambar bawah), "Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia", paling belakang dan buku 'Pidato Amanat Presiden Sukarno pada Konggres ke V Partai Murba' ditengah. Selajutnya dibuatkan hardcover berwarna hitam.

Views Of Netherlands India, th. 1910. II


Seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa beberapa hari yang lalu, 'rare book' mendapat semacam album berbentuk seperti map surat2, berisi gambar-gambar foto pemandangan pegunungan oleh Geo P. Lewis,  diterbitkan oleh Kurkdjian Ltd., Sourabaya, Java, judulnya "Views Of Netherlands India" 'Series Garoet'
Juga disampaikan bahwa ternyata album serie Garoet yang 'rare book' dapatkan juga berisi gambar2 yang ada di album serie Tosari. Mungkin sampul/map serie Tosari rusak maka, gambar2 serie Tosari dijadikan satu kedalam sampul/map album serie Garoet.
Gambar serie Tosari lebih lebar dan panjang dibandingkan seri Garoet yaitu 17 x 22 cm, walaupun ukuran kertasnya sama.
Gambar diatas judulnya : The Sandsea, with Bromo & Smeroe. Tengger Mountains, East Java.

Berikut 'rare book' tampilkan sebagian gambar2 dari serie Tosari beserta gambar masa kini sebagai pembanding. Walaupun sudah seabad, bentuknya masih mirip.

Gambar dibawah ini berjudul "The Sandsea with Bromo & Smeroe (early morning), Tengger Mountains, East Java.

Gambar dibawah ini judulnya "Bromo Crater Wall"

Gambar dibawah judulnya "Typical Tenggerese Village, Tosari, 600 ft. elevation".

Sayang dalam album hanya terdapat 9 gambar serie Tosari yang ada, yaitu :
- Typical Tenggerese Village, Tosari. 6.000 ft elevation.
- Volcano Bromo from the Sandsea, Java.
- View of the Batok & Sandsea from Moengal Pass, Java.
- The Sandsea  with Bromo & Smeroe (early morning), Tengger mountains, East java.
- View of the Sandsea  from the Penendjahan (mid day), Java.
- The Sandsea  with Bromo & Smeroe, Tengger mountains, East java.
- Bromo Crater Wall, East Java.
- Volcano Smeroe in Eruption, East Java.
- Interior of Bromo Crater, East Java. (gambarnya terlihat dibawah ini)

Walupun sudah seabad tapi bentuknya masih mirip.