Untuk yang ketiga kalinya 'rare book' menampilkan buku "Serat Pranacitra", namun koleksi 'rare book' Serat Pranacitra yang ketiga ini beda dari sebelum sebelumnya. Walaupun isi/jalan ceritanya mirip dengan Serat Pranacitra yang sebelumnya, Serat Pranacitra yang sekarang ini adalah manuskrip (tulis tangan), aksara Jawa dan lebih tua. Saking tuanya (130 th), kertasnya sdh agak rapuh.
Disebelah ini gambar halaman awal lembar 1, ditulis : "purweng kata sinawung hartati, sukra wage rabulakirara, ping kalih welas tanggale, warsa Lip kang lumaku, sinengkalan Budi Basuki Kaesti Wong Utama, dst." artinya awal penulisan pada hari Jumat Wage tanggal 12 Rabiulakhir, tahun Alip, 1811, atau hari Jumat tgl. 3 Maret 1882.
Di halaman akhir juga diterangkan bahwa selesainya menulis buku ini pada pk. 10.00 malam, tgl. 5 April 1882, jadi butuh waktu sebulan untuk menulis buka langka koleksi 'rare book' ini, namun tidak dijelaskan siapa penulisnya.
Selain sangat tua, cerita berbentuk lagu Jawa, yaitu tembang Macapat, yang menarik adalah dengan ditambahkan gambar ornamen indah dalam setiap pergantian lagu/tembang. Dibawah ini ada ditampilkan beberapa contoh gambar ornamen indah tersebut.
Yang unik lagi adalah buku langka ini tidak ada nomer halamannya, yang ada adalah nomer lembaran terletak di halaman kiri atas tengah, jadi karena ada 95 lembar tulisan berarti ada 190 halaman tulisan.
Sedang nomer yang ada di seluruh halaman bawah tengah adalah nomer jumlah tembang, seluruhnya ada 29 tembang.
Ada yang aneh lagi, buku langka, manuskrip koleksi 'rare book' ini covernya terbuat dari semacam karton berbahan utamanya dari tikar pandan yang biasa buat duduk atau tidur. Rupanya buku berukuran 18 x 22 cm, 95 lembar ini dijilid sendiri oleh penulisnya.
Pantas dikategorikan sabagai buku antik dan langka : tulis tangan, berbentuk tembang (lagu), aksara tradisional (Jawa), dijilid manual dan pasti hanya satu-satunya.
i.gr. 15.00*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar disini