'Kamus Internasional' judul buku koleksi 'rare book' dibawah ini diunggah karena keunikannya membuat kamus langka ini bisa dikategorikan buku langka walaupun umurnya baru setengah abad lebih.
Biasanya kamus dibuat untuk menterjemahkan dari satu bahasa kebahasa lainnya. Tapi kamus ini menerjemahkan beberapa macam bahasa, diantaranya bahasa Arab, Jerman, Junani, Ibrani, Itali, Latin, Russia, Spanyol, Sankrit, Tionghoa, Amerika (beda dengan bhs Inggris) dll., kedalam satu bahasa Indonesia.
Gambar2 dibawah menunjukan susunan kamus dan setiap kata asing diberikan keterangan asal bahasanya, misalnya (It) dari bhs Itali, (Lat) dari bas Latin, (Norw) dari bhs Norwegia, (Per) dari bhs Perancis, (Ing) dari Inggris, (Am) dari bhs Amerika.
Mungkin Kamus Internasional ini diterbitkan karena saat itu (th, 1956) banyak golongan masyarakat dan massmedia yang menggunakan berbagai istilah bahasa asing, (mungkin biar keren).
Apakah jaman sekarang masyarakat juga masih sering menggunakan bahasa Asing supaya dianggap hebat?
Buku langka koleksi 'rare book' ini disusun oleh Osman Raliby, diterbitkan oleh CV Bulan Bintang, cet. I th. 1956, berukuran 13.5 x 19.5 cm, 449 halaman.
i.gr. 01.00*
Selasa, 27 Maret 2012
Jumat, 23 Maret 2012
Gambar Kuno III.
'rare book' masih meneruskan tampilan gambar kuno, menampilkan gambar langka dan menarik.
Langka karena sulit untuk mendapatkannya, terutama gambar yang bisa bercerita.
Menarik karena suasananya menggambarkan kegiatan masyarakat pada jaman kolonial, sebelum th. 1930.
Gambar diatas memperlihatkan kegiatan masyarakat, seorang juru penerang (berbaju putih) sedang menerangkan perihal penyakit 'cacingan' kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan kesehatan masyarakat kala itu.
Gambar diatas memperlihatkan suasana masyarakat biasa melakulan kegiatan usaha masyarakat dengan berjualan peralatan rumahtangga, diataranya ada meja, kursi, lemari bahkan tangga, dan juga jualan nasi.
Gambar diatas terlihat toko buku keliling menggunakan mobil, ini juga termasuk usaha masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan.
Langka karena sulit untuk mendapatkannya, terutama gambar yang bisa bercerita.
Menarik karena suasananya menggambarkan kegiatan masyarakat pada jaman kolonial, sebelum th. 1930.
Gambar diatas memperlihatkan kegiatan masyarakat, seorang juru penerang (berbaju putih) sedang menerangkan perihal penyakit 'cacingan' kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan kesehatan masyarakat kala itu.
Gambar diatas memperlihatkan suasana masyarakat biasa melakulan kegiatan usaha masyarakat dengan berjualan peralatan rumahtangga, diataranya ada meja, kursi, lemari bahkan tangga, dan juga jualan nasi.
Gambar diatas terlihat toko buku keliling menggunakan mobil, ini juga termasuk usaha masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan.
Selasa, 20 Maret 2012
Komik Ganes Th.
'rare book' kali ini menampilkan buku menarik, bisa jadi termasuk buku langka yaitu komik berjudul "Sepasang Merpati Kota Inten", karena :
* karya komikus nomer wahid, Ganes Th.
* resmi terbitan pemerintah, lengkap dengan kata sambutan oleh Pimpinan Proyek.
* diawali dengan ringkasan cerita.
* tidak diperdagangkan untuk umum.
Gambar2 berikut dibawah ini adalah gambar Judul Komik dan format/susunan gambarnya.
Buku ini berukuran 23 x 26,5 cm, XII+50 halaman, diterbitkan oleh Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Jakarta, Dirjen Kebudayaan, Depdikbud, pada th. 1987/1988.
Ceritanya mengenai perjuangan melawan penjajah Belanda, tokoh utamanya pemuda Syamsudin dan pemudi Bwe Hoa.Sekarang Kota Inten adalah nama sebuah daerah di Jakarta Utara, dulunya adalah sebuah lokasi didalam Kastil Batavia, bernama Diamant (diamond, Inggris).
i.gr. 0.33*
Selasa, 13 Maret 2012
Serat Tjentini, th 1914.
'Serat Centhini' ada juga yang menyebut 'Suluk Tambangraras-Amongraga' adalah sebuah karya sastra terbesar dalam kesusastraan Jawa Baru, ditulis dalam bentuk tembang (lagu) Jawa terdiri 12 jilid, atas prakarsa Raja Surakarta, Sunan Pakubuwana V semasa belum diangkat jadi raja, bernama Pengeran Adipati Anom, pada th. 1814, isinya dimaksudkan untuk menghimpun segala macam ilmu pengetahuan dan kebudayaan Jawa agar tidak hilang.
Sunan Pakubuwono VII mengubah Serat Centhini jilid 5 sampai jilid 9 menjadi 8 jilid untuk dihadiahkan kepada Belanda.
Disebelah ini buku langka koleksi 'rare book' berjudul 'Serat Tjentini', djilid V-VI, diterbitkan oleh Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen di Batavia pada th. 1914. Dialih aksarakan dari kitab induk di Leiden, Nederland.
Disebelah ini gambar halaman 111 dalam buku 'Serat Tjentini'.
Terlihat bait2 puisi tembang (lagu Jawa).
Disebelah adalah contoh bait no. 89, tembang juru demung, dimana menceritakan Seh Amongraga sedang senang hatinya melihat ruangan sudah dihias indah diapit gagar mayang, dan seterusnya . .
Yang sebelah ini bait no. 95, tembang Asmaradana, menceritakan Seh Amongraga selesai tafakur mendapat sasmita dari Hyang maha Moelja, yaitu melihat bunga teratai sedang mekar.
Disebelah adalah bait no. 131, tembang Kinanti, menceritakan perjalanan Jayengresmi, Jayengraga, Kulawirya dan Nuripin.
Pada saat 'rare book' mendapatkan buku langka ini keadaannya seperti pada gambar diatas, covernya sudah pernah diperbaiki dan agak lusuh tertekuk namun halaman dan isinya masih lengkap. Dicetak oleh firma Ruygrok & Co, Batavia, th. 1914.
i.gr. 10.00*
Sunan Pakubuwono VII mengubah Serat Centhini jilid 5 sampai jilid 9 menjadi 8 jilid untuk dihadiahkan kepada Belanda.
Disebelah ini buku langka koleksi 'rare book' berjudul 'Serat Tjentini', djilid V-VI, diterbitkan oleh Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen di Batavia pada th. 1914. Dialih aksarakan dari kitab induk di Leiden, Nederland.
Disebelah ini gambar halaman 111 dalam buku 'Serat Tjentini'.
Terlihat bait2 puisi tembang (lagu Jawa).
Disebelah adalah contoh bait no. 89, tembang juru demung, dimana menceritakan Seh Amongraga sedang senang hatinya melihat ruangan sudah dihias indah diapit gagar mayang, dan seterusnya . .
Yang sebelah ini bait no. 95, tembang Asmaradana, menceritakan Seh Amongraga selesai tafakur mendapat sasmita dari Hyang maha Moelja, yaitu melihat bunga teratai sedang mekar.
Disebelah adalah bait no. 131, tembang Kinanti, menceritakan perjalanan Jayengresmi, Jayengraga, Kulawirya dan Nuripin.
Pada saat 'rare book' mendapatkan buku langka ini keadaannya seperti pada gambar diatas, covernya sudah pernah diperbaiki dan agak lusuh tertekuk namun halaman dan isinya masih lengkap. Dicetak oleh firma Ruygrok & Co, Batavia, th. 1914.
i.gr. 10.00*
Jumat, 09 Maret 2012
Gambar Kuno II.
Melanjutkan Gambar Kuno I, 'rare book' menampilkan 3 buah gambar kuno, langka dan menarik. Langka gambar maupun situasinya, menarik karena dari gambar kuno dibawah ini kita bisa melihat dan membayangkan situasi pada gambar2 dibuat sekitar th. 1925 - 1930. Tidak mungkin kita mengulangi situasi dalam gambar2 yang ditampilkan berikut ini.
Dibawah ini gambar suasana Lapangan Terbang 'Cililitan'. Sebuah pesawat sudah mendarat dan menurunkan penumpang orang2 Eropah. Terlihat pembangunan hanggar pesawat sedang dikerjakan.Lapangan Terbang 'Cililitan' adalah lapangan terbang yang pertama di bangun di Batavia, letaknya jauh diluar kota Batavia. Sekarang Cililitan sudah ada didalam kota Jakarta, wilayah Jakarta Timur.
Namanya berubah menjadi Lapangan Terbang Halim Perdana Kusuma, selain untuk keperluan militer, juga pernah dijadikan International Airport.
Dibawah ini adalah gambar bangunan terkenal sampai jaman sekarang, Penjara Cipinang. Oleh pemerintah penjajah Belanda, pernah untuk memenjarakan para Perintis Kemerdekaan Indonesia.Terlihat bangunan Penjara Cipinang dan lingkungannya dilihat dari udara. Dikelilingi sawah2 luas, sedikit rumah. Disebelah Utara (atas) terlihat jalan umum dan rel kereta.
Selanjutnya gambar dibawah ini adalah gambar Assembly-plant General Motors Java di Tandjoeng Priok.
Sebelah kiri gambar menunjuk arah Utara, gambar sebelah bawah arah Tanjung Priok sedang sebelah atas gambar arah ke Sandvoort (tempat rekreasi) terus ke arah Cilincing.
General Motor pada jaman orde baru diteruskan menjadi Perusahaan Gaya Motor dan selanjutnya Gaya Motor dipindahkan ke daerah Sunter, sedang tanah ex General Motor, Sandvoort kearah Cilincing dijadikan Pelabuhan Container Tanjung Priok.
Dibawah ini gambar suasana Lapangan Terbang 'Cililitan'. Sebuah pesawat sudah mendarat dan menurunkan penumpang orang2 Eropah. Terlihat pembangunan hanggar pesawat sedang dikerjakan.Lapangan Terbang 'Cililitan' adalah lapangan terbang yang pertama di bangun di Batavia, letaknya jauh diluar kota Batavia. Sekarang Cililitan sudah ada didalam kota Jakarta, wilayah Jakarta Timur.
Namanya berubah menjadi Lapangan Terbang Halim Perdana Kusuma, selain untuk keperluan militer, juga pernah dijadikan International Airport.
Dibawah ini adalah gambar bangunan terkenal sampai jaman sekarang, Penjara Cipinang. Oleh pemerintah penjajah Belanda, pernah untuk memenjarakan para Perintis Kemerdekaan Indonesia.Terlihat bangunan Penjara Cipinang dan lingkungannya dilihat dari udara. Dikelilingi sawah2 luas, sedikit rumah. Disebelah Utara (atas) terlihat jalan umum dan rel kereta.
Selanjutnya gambar dibawah ini adalah gambar Assembly-plant General Motors Java di Tandjoeng Priok.
Sebelah kiri gambar menunjuk arah Utara, gambar sebelah bawah arah Tanjung Priok sedang sebelah atas gambar arah ke Sandvoort (tempat rekreasi) terus ke arah Cilincing.
General Motor pada jaman orde baru diteruskan menjadi Perusahaan Gaya Motor dan selanjutnya Gaya Motor dipindahkan ke daerah Sunter, sedang tanah ex General Motor, Sandvoort kearah Cilincing dijadikan Pelabuhan Container Tanjung Priok.
Langganan:
Postingan (Atom)