Rabu, 26 Oktober 2011

Lukisan Batavia

Walaupun 'rare book' tidak menampilkan buku langka, tapi gambar yang ditampilkan dibawah ini cukup menarik, walaupun 'hanya repro' dari Lukisan koleksi Koninklijk Bataviaasch Genootschap, tapi asyik juga menikmatinya, membawa kita ke suasana Batavia jaman dulu, kota, pelabuhan dengan kapal2 dagangnya, kemungkinan abad ke XVIII an, maaf kalau keliru. Sayang keterangan mengenai kapan dan dimana lukisan tersebut dibuat tidak ada.






Judul dari Lukisan ini adalah "Vue de l'Isle de la Ville de Batavie" saya terjemahkan 'Pulau Kota Batavia'. Tapi dibawah lukisan ada keterangan : 'Pemandangan Pulau dan Kota Batavia, milik/bagian dari East India Company, Batavia'.
Gambar repro dari Lukisan Milik Koninklijk Bataviaasch Genootschap ini dicetak diatas kerta linen, berukuran A4.

i.gr. 0.75*

Sabtu, 22 Oktober 2011

Surat Perjanjian Sewa Tanah, th 1864.

Ingin tahu perjajian sewa menyewa pada kira2 150 tahun yang lalu? Kali ini 'rare book' tidak menampilkan buku langka, tapi menampilkan hal lain yang menarik, yaitu 'dokumen kuno' th. 1864.
Mudah-mudahan bisa menambah pengetahuan dan wawasan yang melihat atau membacanya.

Dokumen kuno ini adalah Surat Perjanjian Sewa Tanah antara Kanjeng Pangeran Hariyo Suryohamijoyo di Surakarta dengan Tn. P.W.G. Gout, pada tanggal 1 Februari 1864. Tanah di Sukawati, Surakarta, sebanyak 1 Jung atau 39 bahu, disewakan kepada P.W.G. Gout selama 20 tahun, ditanami kopi dengan uang sewa 300 gulden perak setahun. Kertas yang digunakan adalah kertas ukuran double folio, berzegel, dilipat 2 menjadi 4 halaman.


Gambar samping adalah
Halaman 2 & 3








Disamping gambar halaman 4 (belakang) terlihat tandatangan2 yang berkepentingan, yaitu P.W.G. Gout, kanjeng Pangeran Hariyo Suryohamijoyo (hanya cap khusus), Pejabat pencatat di Staadbom (30 April 1864, hanya tandatangan), Gouvernements Secretaris (31 April 1864, hanya tandatangan) dan Pejabat Penerjemah (hanya tandatangan).



Diatas, gambar cap zegel, terbaca aksara Jawa yang ditengah : Kangdjeng Susuhunan Pakubuwono Senopati ing Ngalalaga Ngabdurahman Sajidin Panatagama ingkang kaping Sanga, 1790. Dibawah adalah :
cap resmi, terbaca aksara Jawa yang ditengah : Kangdjeng Pangeran Harijo Surjohamidjojo ing Surakarta, 1787.


i.gr. 01.50*

Selasa, 18 Oktober 2011

Undang Undang di Hindia Belanda, th 1897.

'mmzrarebooks' kali ini menampilkan 'buku langka' berjudul "Roekoen-Roekoen Hoekoem Jang Laku di Tanah Hindi-Belanda, Pertama-Tama di Poelau Djawa dan Mendoera", tentu maksudnya adalah Undang-undang yang berlaku di Hindia-Belanda (Nusantara) terutama di Pulau Jawa dan Madura.
Belanda saat menguasai Nusantara, menerbitkan 'buku langka' tersebut diatas pada th. 1897, barangkali isi dari 'buku langka' ini menjadi cikal bakal dari KUHAP di Indonesia saat ini.


Isi dari buku ini menurut saya, standar saja sebagaimana layaknya undang-undang, walaupun barangkali disesuaikan dengan kebutuhan penguasa (penjajah), tapi yang menarik adalah bahwa bahasa Melayu (Indonesia) setidaknya sudah digunakan sebagai bahasa resmi, bahasa pengantar dari jaman dulu sejak pertengahan abad 19.


Selanjutnya kata maupun tatabahasanya menjadi menarik (lucu) kalau dibandingkan dengan bahasa saat ini, misalnya :
"Tentang moewafaqat dan kepoetoesan, boenjinja vonnis dan boenjinja procesverbaal." (Daftar Isi hal. II)

Sengaja ditampilkan halaman 'ISINJA KITAB' (Daftar Isi), apabila ingin mengetahui susunan bahasanya, silahkan klik saja.


Penerbit buku langka atau rare book ini adalah Albrecht & Co. di Batavia pada th. 1897, dengan ukuran 15 x 23 cm, hard cover, sayangnya (seperti terlihat dalam gambar) penjilidannya sudah rusak walaupun jumlah halamannya masih lengkap.

i.gr.08.25*