Saat memeriksa tumpukan majalah tua, 'rare book' menemukan bundel majalah Roman bulan Desember 1954 s/d September 1956 dimakan kutu, bolong2 besar. Mau dibuang tapi ada rasa penasaran untuk melihat isinya. Ternyata isinya kumpulan cerpen karya penulis berkelas nasional maupun internasional diantaranya Pramoedya Ananta Toer, A. A. Navis, W.S. Rendra, Firman Muntaco, Nugroho Notosusanto, Trisnojuwono dll. Akhirnya hanya yang betul parah dan tidak bisa terbaca lah yang dibuang, sedang yang masih bisa dibaca diamankan demi karya sastrawan terbaik Indonesia. Walaupun bukan buku langka tapi tetap menarik untuk ditampilkan.
"Roman" bisa dikategorikan majalah antik, sulit mencari padanan majalah Roman tersebut pada jamannya maupun jaman sekarang. Sesuai dengan judulnya "Roman, Hiburan Orang Dewasa", menceritakan hubungan pria dan wanita tapi dengan bahasa yang baik, tidak vulgar, mungkin karena penulisnya para sastrawan. Dilengkapi dengan illustrasi yang menggugah minat untuk membaca.
Diatas adalah gambar sampul 'Roman' no. 2, Februari 1956, sedang dibawahnya gambar cerita 'Ia Memeluk Gitar' oleh WS, Rendra.
Disamping adalah gambar sampul 'Roman' no. 3, maret 1956. Tampak di sampul kiri ada cerita Djali2, cerita kocak gaya bahasa Jakarta.
Dibawah gambar cerita berjudul 'Tanpa Kemudian' oleh Pramoedya Ananta Toer.
Sampul 'Roman' berikutnya yang terlihat dibawah adalah Roman no. 6, Djuni 1956. Disampul kiri terlihat iklan sepeda motor 'Indian'.
Sedang gambar dibawah menunjukan cerita 'Biang Keladi' oleh Pramoedya Ananta Toer dan cerita 'Tjerita 3 Malam' oleh A.A. Navis, sastrawan dari Minangkabau, salah satu karya monumentalnya adalah 'Robohnya Surau Kami'.
Sampul 'Roman' no. 7, Djuli 1956, tampak pada gambar samping, termasuk sampul belakang memuat iklan ban mobil 'Avon'.
Sedang gambar dibawah cerita karya Pramoedya Ananta Toer berjudul 'Sekali Dibulan Purnama'
Inilah majalah terakhir yang bisa diselamatkan, Roman no. 9, September 1956 (gambar samping), sampul belakang iklan obat 'Isamij'. Sedang yang dibawah cerita 'Njonja Dokterhewan Suharko' karya Pramoedya Ananta Toer.
Majalah Roman terbit pertama kali pada Oktober 1954, didirikan oleh Sudjati S.A. di Jakarta.
Jumat, 29 Juni 2012
Minggu, 24 Juni 2012
Trams en Tramlijnen, De Elektrische Stadstrams op Java, I.
Buku koleksi 'rare book' disebelah ini walaupun masih muda tapi bisa dikategorikan buku antik maupun buku langka karena memang sulit untuk mendapatkannya.
Sesuai judulnya "Trams en Tramlijnen", isinya mengenai trem dan jalur/rel nya, di Batavia dan Soerabaia.
Untuk entri kali ini khusus Batavia dan entri berikutnya khusus Soerabaia.
Disebelah adalah peta jalur trem di Batavia th. 1941. Termasuk jalur trem, kereta api.
Selain peta, pastinya didalam buku ini juga dimuat sejarah perkembangan trem termasuk perkembangan jalur/rel, perusahaan2 pengelola sampai menjadi perusahaan pengangkutan djakarta alias PPD, sekarang menjadi operator bis kota di Jakarta.
Tak ketinggalan 55 foto2 trem di Batavia, 6 gambar diantaranya ditampilkan dibawah ini.
Gambar kiri : Salah satu trem listrik pertama, 1899, parkir di stasiun Cikini yang baru diresmikan. Gambar kanan : stasiun trem Tanah Abang, jadi satu dengan stasiun kereta api.
Gambar kiri : rangkaian trem listrik melewati prapatan Senen. Gambar kanan : rangkaian trem melewati Harmoni.
Gambar kiri : khusus pedagang yang mebawa barang2/pikulan, maka disediakan 'kereta pikulan'. Gambar kanan : suasana ketika penumpang berebut naik ke kereta. Berebutan.
Disebelah adalah peta jalur trem di Batavia th. 1941. Termasuk jalur trem, kereta api.
Selain peta, pastinya didalam buku ini juga dimuat sejarah perkembangan trem termasuk perkembangan jalur/rel, perusahaan2 pengelola sampai menjadi perusahaan pengangkutan djakarta alias PPD, sekarang menjadi operator bis kota di Jakarta.
Tak ketinggalan 55 foto2 trem di Batavia, 6 gambar diantaranya ditampilkan dibawah ini.
Gambar kiri : Salah satu trem listrik pertama, 1899, parkir di stasiun Cikini yang baru diresmikan. Gambar kanan : stasiun trem Tanah Abang, jadi satu dengan stasiun kereta api.
Gambar kiri : rangkaian trem listrik melewati prapatan Senen. Gambar kanan : rangkaian trem melewati Harmoni.
Gambar kiri : khusus pedagang yang mebawa barang2/pikulan, maka disediakan 'kereta pikulan'. Gambar kanan : suasana ketika penumpang berebut naik ke kereta. Berebutan.
Jadi apakah yang dilakukan penumpang naik diatap gerbong di jaman reformasi sekarang ini adalah kelanjutan 'tradisi tempo doeloe' ?id.gr. 03.00
Kamis, 14 Juni 2012
Pangeran Adipati Ario Mangkunegara VII, Soerakarta.
Kali ini 'rare book' tidak menampilkan buku langka tapi menampilkan sebuah dokumen kuno.
Dokumen kuno ini sangat menarik yaitu sebuah surat yang dibuat oleh Pangeran Adipati Ario Mangkunagara VII, lengkap dengan tanda tangan asli beliau.
Surat dibuat di Solo, pada tanggal 14 October 1935, ditujukan kepada Hoesein (mungkin yang dimaksud adalah Prof. Dr. Hoesein Djajadiningrat), diketik diatas kertas kop surat atas nama beliau. Untuk menghormati beliau maka sengaja bagian tengah suratnya di 'blur'.
Gambar sebelah kiri tertulis : "Met pangestoe", dilanjutkan dengan tanda tangan asli Pangeran Adipati Ario Mangkunagara VII.
Yang digunakan untuk mengetik adalah kertas halus dengan watermark berupa tulisan ARCHIPEL BANK, PADALARANG, seperti tampak pada gambar disebelah kiri.
id.gr 02.50
Dokumen kuno ini sangat menarik yaitu sebuah surat yang dibuat oleh Pangeran Adipati Ario Mangkunagara VII, lengkap dengan tanda tangan asli beliau.
Surat dibuat di Solo, pada tanggal 14 October 1935, ditujukan kepada Hoesein (mungkin yang dimaksud adalah Prof. Dr. Hoesein Djajadiningrat), diketik diatas kertas kop surat atas nama beliau. Untuk menghormati beliau maka sengaja bagian tengah suratnya di 'blur'.
Gambar sebelah kiri tertulis : "Met pangestoe", dilanjutkan dengan tanda tangan asli Pangeran Adipati Ario Mangkunagara VII.
Yang digunakan untuk mengetik adalah kertas halus dengan watermark berupa tulisan ARCHIPEL BANK, PADALARANG, seperti tampak pada gambar disebelah kiri.
id.gr 02.50
Rabu, 06 Juni 2012
Bung Karno, Penjambung Lidah Rakjat Indonesia.
Hari ini, 6 Juni 2012, 111 tahun yang lalu lahir Bung Karno, Pejuang, Perintis dan Proklamator Kemerdekaan Indonesia dan kemudian menjadi Presiden I Republik Indonesia.
Untuk memperingatinya, 'rare book' mengunggah koleksi buku langka, berjudul "Bung Karno, Penjambung Lidah Rakjat Indonesia" edisi khusus (beda dengan yang biasa kita lihat).
Buku langka ini (mungkin jaket covernya hilang) menjadi 'lebih langka' karena ada kata sambutan singkat ditulis tangan dan langsung ditandatangani oleh Bung Karno pada tanggal lahirnya, 6/6/1966 diusia yang ke 65. Ditambah tanda tangan 2 istri beliau, Hartini dan Dewi. Selain itu masih ada tanda tangan dan sambutan dari J. Leimena, Wakil Perdana Menteri pemerintahan Bung Karno. Berikut gambar2nya.
Gambar atas kiri adalah kata sambutan dan tanda tangan Bung Karno, sedang gambar kanan adalah tanda tangan Hartini dan Dewi.
Gambar samping adalah kata sambutan & tanda tangan J. Leimena.
Gambar atas adalah buku yang biasa kita temukan dimana-mana, sedang gambar kanan adalah perbandingan tebal buku edisi khusus (kiri) dengan yang biasa (kanan).
Disamping adalah gambar Bung Karno dan keluaraga.
Untuk memperingatinya, 'rare book' mengunggah koleksi buku langka, berjudul "Bung Karno, Penjambung Lidah Rakjat Indonesia" edisi khusus (beda dengan yang biasa kita lihat).
Buku langka ini (mungkin jaket covernya hilang) menjadi 'lebih langka' karena ada kata sambutan singkat ditulis tangan dan langsung ditandatangani oleh Bung Karno pada tanggal lahirnya, 6/6/1966 diusia yang ke 65. Ditambah tanda tangan 2 istri beliau, Hartini dan Dewi. Selain itu masih ada tanda tangan dan sambutan dari J. Leimena, Wakil Perdana Menteri pemerintahan Bung Karno. Berikut gambar2nya.
Gambar atas kiri adalah kata sambutan dan tanda tangan Bung Karno, sedang gambar kanan adalah tanda tangan Hartini dan Dewi.
Gambar samping adalah kata sambutan & tanda tangan J. Leimena.
Gambar atas adalah buku yang biasa kita temukan dimana-mana, sedang gambar kanan adalah perbandingan tebal buku edisi khusus (kiri) dengan yang biasa (kanan).
Disamping adalah gambar Bung Karno dan keluaraga.
i.gr. 30.00
Langganan:
Postingan (Atom)