Jumat, 18 November 2011
Salasilah Raja Kutai Kerta Negara.
Buku dengan judul 'De Kroniek Van Koetai' atau 'Hikayat Kutai' walaupun baru 3/4 abad, tapi termasuk buku langka dan menarik. Buku ini sebetulnya adalah sebuah tesis untuk meraih gelar Doctor bidang Sastra dan Filsafat di Rijkuniversitet bagi Contantinus Alting Mees, dengan pengantar bahasa Belanda.
Menariknya, selain disertasi, dalam buku ini dituliskan juga teks lengkap 'Salasilah Raja Kutai Kerta Negara' dan 'Perjanjian Boegis dengan Raja Koetai' berbentuk cerita/hikayat, yang sudah disalin dari huruf Arab ke huruf biasa.
Juga cerita mengenai hewan bernama 'Lemboe Soeana', dimana dia menjadi tunggangan Raja pertama, yaitu 'Adji Batara Agoeng Dewa Sakti' . Sekarang 'Lembu Suana' menjadi lambang Kabupaten Kutai Kertanegara.
Alkissah, itulah kata awal dari 'Salasilah Radja dalam negeri Kutai Karta Negara', menggunakan bahasa Melayu th. 1850 an, aslinya ditulis menggunakan huruf Arab. Sekarang, dibacanya terasa agak membingungkan.Disini tertulis kisah kemunculannya dan keterangan bentuk 'Lemboe Soeana', kendaraan/tunggangan Raja Pertama bernama 'Adji Batara Agoeng Dewa Sakti'. Bentuk Lemboe Soeana menjadi Lambang Kabupaten Kutai Kerta Negara.
Disini alinea2 akhir dari Salasilah Raja Kutai Kerta Negara, diantaranya tertulis nama2 Soeltan Moehammad Moeslih-oed-Din, Soeltan Moehammad Salih-oed-Din ing Martapura, Adji Ratoe Agoeng Koesoema ning Rat, Adji Poeteri Koesoema nig Rat, Adji Raden Tjakra Negara, Raden Mas Tjiki, Pangeran Berdjanata, Pangeran Anoem, Soeltan Moehammad Salih-oed-Din dan lainnya.
Kalimat penutup 'Salasilah Radja Koetai Kerta Negara', selesai ditulis pada tanggal 30 Rabi'oel-awal 1265 H, hari Jum'at, tahun Waoe oleh Toean Chatib Moehammad Tahir.
Surat peringatan 'Perdjandjian Boegis dengan Raja Koetai'. Pembicaraan antara Radja Koetai dengan Anakoda Toedjing sebagai orang yang dituakan oleh semua orang Boegis waktu itu.
Buku langka ini diterbitkan pada th. 1935 oleh CA Mees sendiri di Sanpoort, N.H. berukuran 16 x 24.5 cm, 314 halaman, termasuk 'Verklaring van Enige Woorden' 5 halaman dan 'Boekbespreking' 20 halaman.
Untuk melihat lebih jelas, silahkan 'klik' pada gambar yang diinginkan dan karena ejaan dan susunan kata2 yang sudah kuno, maka mohon maaf kalau ada kekeliruan.
i.gr. 02.50*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
halo mas, saya ada kopian dari buku ini, tapi pada lampiran salasila kutainya agak terpotong, bolehkah kalau saya minta scan 1 halaman full pada halaman pertama salasila kutai
BalasHapusSilahkan kirim alamat emailnya mas Awank.
BalasHapusApakah saya boleh melihat scan lengkap buku ini ?
BalasHapusMaaf tidak bisa, khawatir rusak.
HapusSaya sedang riset tentang asal mula kopi dan dalam buku Kroenik van Kutai hal 207 disebutkan kopi merupakan minuman di kerajaan Majapahit yang saat itu dikeluarkan ketika menjamu raja dari Kutai. Bisakah saya mendapatkan scan halaman tersebut? email saya nraihan.lubis@gmail.com, terima kasih
BalasHapus