Lebih dari 3 bulan mempelajari buku langka ini. Hal tersebut karena rasa ingin meyakinkan, isi 'buku langka' yang diunggah ini, tanpa judul, tanpa kolofon atau keterangan mengenai siapa penerbitnya dan kapan diterbitkan, hanya ada tulisan tangan menggunakan pinsil : 'Tapel Adam' dihalaman depan yang kosong (gambar bawah kiri), mungkin ditulis oleh pemilik sebelumnya, sebagai keterangan isi buku ini.
Beruntunglah pada halaman paling awal, halaman 3 (atas kanan), terdapat keterangan siapa penulis dan kapan ini ditulis (bukan dicetak), lihat gambar bawah.
Pada halaman 3 (gambar atas), ditengah tertulis 'Dhandhanggula', maksudnya 'cerita' ini berbentuk tembang Jawa, pupuh dhandhanggula.Dibawahnya ada keterangan :"Sinarkara purwakaning tulis, dite manis kaping nem candra ma, Dulkijah .. angkaning warsa Hijrah, sewu tigang atus kalih welas kang isaka, sinung tengran guna nro kesti tunggil, .. dst". atau 1895 M.
"Awal penulisan, Minggu Legi tanggal 6 Dulkijah, tahun Dal, windu Sangara, wuku Warigagung mongsa Suji, tahun 1312 Hijrah, di tahun Saka ditandai dengan 'gunan ro kesti tunggal'
Selanjutnya diteruskan secara tersamar nama pemrakarsa atau penulisnya, yaitu huruf yang terletak pada awal kalimat, Pa Nge Ran Ha Ri Ya Sa Sra Ning Ngrat (gambar bawah) maksudnya Pangeran Harya Sasraningrat.
Jadi penulis buku ini ialah Pangeran Hariyo Sasraningrat.
Selanjutnya pada halaman 4 pupuh ke 2 (gambar atas) tertulis : "Kang minangka bubukaning rawi, Kangjeng Nabi Adam lan kang garwa, Dewi K(h)awa nalikane, dinukani Hyang Agung, tinurunaken saking sward(g)a di, neng donya sru kaswala, daruranira tuk, babendhunireng Pangeran, awit saking nerak laranganing Widhi, dhahar woh-wohan swarga, yeku ingkang anama woh kuldi".
Maksudnya : "sebagai awal cerita, Kanjeng Nabi Adam beserta istri, Dewi Hawa, sedang dimarahi Hyang Agung (Allah), diturunkan dari sorga ke dunia, dihukum Pangeran (Allah) karena melanggar larangan, makan buah-buahan sorga, yang bernama buah kuldi"
Walupun mirip dengan 'Tapel Adam' koleksi Fakultas Sastra UI yang diunggah di internet, namun ada beberapa perbedaan, diantaranya terlihat pada halaman awal masing-masing (gambar bawah). Penulisnya, tahun penulisannya, pembukaan dan cerita awalnya berbeda, tembang awalnyapun berbeda.
Dibawah ini ditampilkan awal halaman 'buku langka' ini (kiri) dengan halaman pembuka koleksi FSUI (kanan), keduanya kami tambahkan sulihaksaranya (warna merah).
Kalau koleksi 'buku langka' ditulis tahun 1894/1895 oleh Pangeran Harya Sasraningrat, sedang koleksi FSUI ditulis ulang pada 16 Juni 1892 (ari respati paingnya, tanggal ping kalih dasane, sasi sela dyan sinedya, tahun jimawalannya)
Buku berisi lebih dari 250 halaman ini menceritakan kisah Nabi Adam dan keturunannya, kisah pewayangan, kisah jin dan siluman, kisah awal keberadaan manusia di Jawa dan pulau-pulau lainnya. Isi buku ini juga ada kemiripan Serat Paramayoga.
Hanya ada 2 buah gambar, sayangnya sudah buram semua, berikut adalah salah satu gambarnya,
"Sang Hyang Jagad Nata, kaliyan Dewi Uma, ingkang wonten wingkingipun, lembu Andini".
"Sang Penguasa Jagad bersama Dewi Uma, sedang dibelakangnya duduk Lembu Andini".
Hanya ada 2 buah gambar, sayangnya sudah buram semua, berikut adalah salah satu gambarnya,
"Sang Hyang Jagad Nata, kaliyan Dewi Uma, ingkang wonten wingkingipun, lembu Andini".
"Sang Penguasa Jagad bersama Dewi Uma, sedang dibelakangnya duduk Lembu Andini".
Kondisinya buku langka berukuran 14.5 x 19 cm ini memang sudah memprihatinkan, bahkan cover yang sudah mengalami perbaikanpun dan kembali digigiti binatang (gambar bawah).
Disajikan dalam bentuk tembang Jawa Macapat, aksara Jawa, HC, tapi maaf, sampai buku ini diunggah, masih belum yakin apa judul buku ini.
Disajikan dalam bentuk tembang Jawa Macapat, aksara Jawa, HC, tapi maaf, sampai buku ini diunggah, masih belum yakin apa judul buku ini.