Sabtu, 21 Mei 2016

Overzicht Van De Inlandsche en Maleisch-Chineesche Pers.


"Overzicht Van De Inlandsche en Maleisch-Chineesche Pers".
Th. 1924.
kalimat diatas adalah judul 'buku langka' dibawah ini.
Kalau dilihat sepintas penampilan buku ini, memang tidak begitu menarik, tetapi begitu sepintas membaca isinya, mungkin akan berubah 180 derajat, menjadi sangat menarik, tentunya bagi kalangan khusus, misalnya sejarawan, orang yang ingin tahu perkembangan press atau kejadian/peristiwa politik, budaya, ekonomi, sosial dll., pada awal pertengahan th.1924. 
Buku berukuran 15 x 22 x 5.5 cm. ini adalah bundel 'rangkuman mingguan', dari koran-koran yang beredar pada awal Januari s/d akhir Juni 1924.
Buku tersebut diterbitkan oleh Bureau voor de Volkslectuur, Weltervreden, 1924.

Gambar atas adalah halaman pertama 'rangkuman' minggu pertama th. 1924 (kiri) dan halaman pertama rangkuman terakhir yaitu rangkuman minggu terakhir bulan Juni 1924 (kanan).

Nomer halaman pada rangkuman ini berurutan terus sampai akhir bundel rangkuman ini, seluruhnya 640 halaman.
Dibawah ini gambar halaman  42 - 43 dan gambar dibawahnya adalah halaman 636 - 637

Dari 640 halaman dan 8 kategori latar belakang koran yang terbit th. 1924, sudah tentu banyak berita dan peristiwa yang bisa diperoleh, misalnya berita : P.K.I. contra P.S.I, pada koran 'Soerapati' tgl. 20 Desember 1923 (hlm 72-73 buku ini)

Bisa dilihat pada gambar bawah kiri misalnya Daftar A, kategori 'Nieuwsbladen Of Java', bisa diketahui bermacam informasi, diantaranya Nama, Bahasa, Domisili, orientasi dll. 
Pada kolom paling kanan, urutan no. 6, koran 'Neratja', terbaca orientasinya : "kadang-kadang 'perubahan' kadang-kadang 'radikal".
Bagi yang mengikuti sejarah press, tentu daftar statistik yang disajikan tentu 'sangat menarik'. Tersaji disitu perkembangan kwantitas surat kabar dari tahun ke tahun, tertulis diantaranya :
th. 1916 hanya ada 6 koran/majalah,
th. 1920 meningkat jadi 75 koran/majalah dan
th. 1923 terdapat 140 koran/majalah (gambar atas kanan).
Untuk lebih jelas, silahkan 'klik' gambarnya.

Rabu, 11 Mei 2016

Prabu Anglingdarma. Intermezzo.


Komik "Prabu Anglingdarma" ini diterbitkan pada th. 1965.
Cerita mengenai 'Prabu Anglingdarma' ini sangat melegenda dikalangan masyarakat di Jawa khususnya di Jawa Tengah.
Bahkan disebuah tempat diyakini sebagai makam Prabu Anglingdarma (Wikipedia).

Dibawah ini gambar-gambar isi komik Prabu Anglingdarma oleh Jachja. Untuk lebih jelasnya, silahkan 'klik' gambarnya.
Begitu populernya kisah Prabu Anglingdarma, selain komik, kisah Anglingdarma juga terbit dalam bentuk buku (bawah kiri), 'disinetronkan' kolosal oleh sebuah stasiun TV, dari th. 2001 sampai 2005 (bawah kanan), bahkan ada yang memproduksi dalam bentuk VCD (tengah bawah).
Gambar-gambar dibawah ini diambil dari internet.

 Dalam legenda (dari Wikipedia), dipercaya bahwa Prabu Anglingdarma adalah cucu Prabu Jayabaya, sedang Prabu Jayabaya adalah cicit Arjuna (Pandawa)'
Maaf, buku komik Anglingdarma hanya sebagai selingan saja, agar tidak bosan lihat gambar buku tua atau buku langka.

Rabu, 04 Mei 2016

Maleische Schrijfoefeningen.

Ternyata Akademi Militer Belanda (Koninklijk Militaire Academi) memberikan pelajaran membaca dan menulis 'huruf Melayu' atau pada waktu itu juga biasa disebut 'huruf Arab gundul', kepada para mahasiswanya. Mungkin mahasiswa yang akan ditugaskan ke Nederlandsch-Indie (Indonesia).
Hal tersebut tersirat pada 'buku langka' dibawah ini, berjudul :
"Maleische Schrijfoefeningen"
'Lithografie der Koninklijk Militaire Academi'
1924
Diatas adalah gambar cover buku langka tersebut, sedang cover yang sebelahnya sudah tidak ada
Kalau melihat bentuk dan cap yang ada, kemungkinan gambar diatas adalah cover depan, tetapi ada kemungkinan gambar diatas adalah cover belakang, karena buku ini halaman awalnya dari sebelah kanan, sesuai dengan cara menulis huruf Arab (gambar bawah). 

 Gambar dibawah ini adalah gambar beberapa halaman dalam 'buku langka' tersebut diatas.

Buku ini berukuran 16,5 x 20 cm, 20 halaman, terbit pada th. 1924.
Untuk lebih jelasnya, silahkan 'klik' saja pada gambarnya.