Jumat, 19 Desember 2014

Babad Demak II - Babad Mataram.

Setelah mengunggah buku langka setebal 400 halaman, Babad Demak, mengisahkan berdirinya kerajaan/kesultanan Demak, diakhiri dengan 'Raden Patah naik tahta', sebagai raja pertama di kerajaan/kesultanan Demak'.
Maka 'rare book' melanjutkan menggunggah buku langka setebal hampir 688 halaman, sambungan dari Babad Demak yang pertama dan penulisnyapun sama. Dalam buku ini cerita berakhir saat Pangeran Pekik berhasil mengalahkan Giri.
Buku ini pun didapatkan bersamaan dengan buku pertama, di lapak kertas/buku bekas. Nyaris jadi bubur kertas.
Cover tidak ada, bagian belakang sudah berkurang maksimal 10 halaman.
 
Diatas adalah gambar halaman paling depan, halaman 1, walaupun judulnya tidak ada tapi dari kisah didalam buku, dari catatan pinggir, maka bisa disimpulkan buku ini adalah Babad Demak dan Babad Mataram.

Gambar atas kiri, adalah halaman berakhirnya kisah Demak dan gambar kanan adalah halaman awal kisah Mataram.

Gambar atas adalah halaman 241 dimana kisah Ki Gede Pemanahan dan Sutawijaya mulai membangun Mataram. Terbaca pada catatan pinggir : 'Mataram - Babat - 1531'.

Gambar atas adalah catatan pinggir yang diperjelas, searah jarum jam mulai dari kiri atas : 
'Ki Pamanahan nampi ganjaran Mataram', 'Mataram babat : 1531', 'Senapaten kepanggih Ratu Kidul' dan 'Mataram surud : 1535'
Mengenai tingkat kebenaran kisahnya? Wallahu alam.
'rare book' hanya mengapresiasi buku langka yang sangat menarik, berlatar belakang sejarah Demak dan Mataram, ditulis dengan tanggan menggunakan bahasa dan aksara Jawa, ketebalan 400 halaman dibuku I dan 688 (mustinya lebih) di buku II.

Sayangnya penulis menggunakan tinta yang lebih keras dibanding yang digunakan pada buku I, sehingga tintanya 'membakar' kertasnya, perhatikan gambar-gambar diatas dan dibawah, tinta garis pinggir memotong kertasnya.
Gambar atas adalah halaman terakhir yang masih terselamatkan, halaman 688, melihat penjilidannya, diperkiran ada 10 lembar yang hilang, mungkin terbawa saat menyobek covernya.

Selasa, 16 Desember 2014

Babad Serang.

Buku ini menceritakan tentang 'sejarah dan silsilah' dari Kanjeng Pangeran Harya Suryanataningrat, putra KGPAA Mangkunagoro II, Surakarta,
K.P.H. Suryanataningrat adalah Pemimpin Pasukan Mangkunagaran pada Perang Diponegoro (1825-1830).
Koleksi 'rare book', buku langka berjudul "Babad Serang" ini tidak terbit sekaligus tapi terbit setiap bulan mulai bulan mulai No. 1, bulan Desember 1939, dimana oleh bagian Administrasi buku ini (nomer 1) disebut sebagai 'prup nomer' atau nomer percobaan.

Atas kiri adalah gambar halaman paling depan, terlihat judul dan lambang Paguyuban Andanawarih yaitu perkumpulan keturunan Kanjeng Pangeran Harya Suryanataningrat.
Sedang sebelah kanan adalah gambar KGPAA Mangkunagoro II.

Isi Buku ini terbagi dua yaitu Sejarah dan Silsilah.
Gambar atas menunujukan pembagian buku, mengenai Sejarah hanya 24 halaman seterusnya mulai halaman baru lagi berisi Silsilah, sebanyak 7 atau 8 halaman.

 Gambar atas adalah halaman silsilah mulai dari jilid 1( kiri ) sampai dengan jilid 13 ( kanan ) silsilah selesai.

Sayang, koleksi 'rare book' hanya sampai jilid 14 (gambar atas), mungkin dulu pemiliknya hanya perlu 'silsilah' saja (selesai di jilid 13) dan hanya berlangganan sampai jilid 14.
Buku-buku ini diterbitkan oleh Paguyuban Andanawarih, berukuran 14 x 22 cm, dicetak oleh Percetakan Djawi, Solo, th. 1939 - 1940, seluruhnya menggunakan bahasa dan aksara Jawa.

Babad Demak. I


Koleksi rare book ini, saat ditemukan di lapak (tempat penampung buku/kertas bekas), buku langka dibawah ini sudah siap dihancurkan, selanjutnya akan dikirim ke pabrik pulp (buburkertas), bahkan cover depan belakang sudah disobek, untung jilidannya masih bagus (lihat gambar bawah). Kalau mau lebih jelas silahkan 'klik' pada gambarnya.
Menggunakan bahasa pengantar dan aksara Jawa, Babad Demak ini menggunakan buku berukuran folio, bergaris. Paling depan, halaman 1 diberi garis pinggir 3 warna.

Bawah kiri gambar halaman 1, karena covernya sudah hilang makanya kertasnya agak kotor. 
Menerangkan bahwa yang menulis Babad Demak ini bernama Sumawicitra, pensiunan mantri polisi. Menulis buku ini mulai tgl. 2 Mei 1939.
Gambar sebelah kanan halaman 400 (terakhir), menerangkan bahwa selesai menulis buku ini pada tgl. 9 Juli 1939.  

Bawah kiri, gambar halaman 2, tinta yang digunakan berwarna biru, terdapat 'catatan pinggir', isnya 'purwanipun Seh Malaya' (awalnya Seh Malaya). Catatan pinggir tersebut dibuat oleh orang yang sama, mungkin beda waktunya.  
Atas kanan, gambar halaman 7, menggunakan tinta hitam. Catatan pinggirnya berbunyi 'Rasa Wulan. Seh Malaya'

Bawah kiri, gambar halaman 37, catatan pinggirnya 'Purwanipun Jaka Tarub krama widadari Nawangwulan'
Atas kiri, gambar halaman 133, catatan pinggirnya 'Purwanipun Seh Malaya karan Sunan Kalijaga'.

Bawah kiri, gambar halaman 233, catatan pinggirnya 'Nagasasra-sagara wedang-tosan kodrat'.
Atas kanan, gambar halaman 397 (mendekati akhir), catatan pinggirnya 'Raden Patah jumeneng nata ing Demak'.
Jadi akhir dari Babad Demak ini adalah Raden patah naik tahta menjadi Raja Demak.