Selasa, 24 Juli 2012

Babad Tanah Djawi versi Meinsma oleh Depdikbud.

Seperti yang pernah disampaikan pada posting yang lebih awal mengenai 'Babad Tanah Djawi', 'rare book' masih menampilkan koleksi Babad Tanah Djawi versi Meinsma yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Memang usianya relatif masih muda. Walaupun belum bisa dikategorikan buku langka oleh 'rare book', tapi buku ini beda dari pendahulunya, kalau terbitan Olthof menggunakan bahasa Jawa plus Register yaitu daftar kata2 dan terjemahannya, sedang pada terbitan JJ. Ras ditambahkan gambar dan peta. Maka pada buku terbitan Depdikbud ini digunakan dwi bahasa yaitu Jawa (bahasa aslinya) dan Indonesia (terjemahan bebas). Tampilannya menarik, mungkin bisa dibilang buku antik juga, dengan cover dihias ornamen khas Jawa (batik truntum), ketebalan lebih dari 870 halaman (perhatikan gambar diatas).

"Buku ini menuturkan sejarah raja-raja di pulau Jawa, berawal dari Nabi Adam sebagai sumbernya, . . . dst", demikian terbaca pada halaman awal babad dalam bahasa Indonesia dimulai (gambar bawah kiri). (Gambar bawah kanan). "Punika sejarahipun para ratu ing tanah Jawi, wiwit saking Nabi Adam . . . dst", yang terbaca pada awal babad dalam bahasa Jawa.



Gambar bawah kiri, terbaca pada awal alinea akhir bahasa Indonesia terbaca :"Uwak, perkara itu saya serahkan pada anda, karena Martayuda telah melakukan kesalahan . . . dst". Sebagai pembanding, pada bahasa Jawa tertulis sbb : "Wakane, perkara iku mangsa bodhoa sira, sarehning Martayuda mau kaluputan marang ingsun . . . dst" (gambar bawah kanan).





Buku ini koleksi 'rare book' untuk 'Babad Tanah Jawi' versi Meinsma yang paling muda, diterbitkan oleh Proyek Penerbitan Buku Sasatra Indonesia dan Daerah, Depdikbud, pada th. 1980. Alih aksara dan terjemahan bebas oleh Sudibyo Z.H.
Ada juga penerbit lain yang menerbitkan kembali Babad Tanah Jawi versi Meinsma , tapi tidak/belum dikoleksi oleh 'rare book'.
id.gr. 02.00

Kamis, 19 Juli 2012

Babad Tanah Djawi versi Meinsma oleh J.J. Ras.



"Babad Tanah Djawi" aslinya dalam bentuk tembang Jawa berbahasa dan huruf Jawa, diubah kedalam bentuk prosa oleh Ngabehi Kertapradja, masih menggunakan bahasa Jawa, diterbitkan oleh J.J. Meinsma, maka populer dengan sebutan versi Meinsma. Selanjutnya atas prakarsa KITLV, Babad Tanah Jawi versi Meinsma ini diterbitkan kembali oleh W.L. Olthof pada 1941 (sudah diunggah).
Buku yang diunggah 'rare book' kali ini, adalah "Babad Tanah Djawi" yang pernah diterbitkan Othof, diterbitkan kembali oleh J.J. Ras (Profesor Bahasa dan Sastra Jawa Leiden University) pada th. 1987 di Belanda dan Amerika. Walaupun muda tapi tetap menarik karena beda dengan terbitan sebelumnya, disampul dan dalam buku ditambahkan gambar dan peta agar supaya pembaca lebih mudah membayangkan situasi ceritanya. Berikut dibawah ini adalah gambar-gambarnya.


















Gambar dibawah berikut adalah peta Jawa dilengkapi dengan titik2 lokasi kerajaan2 dimasa lalu.

Sabtu, 14 Juli 2012

Babad Tanah Djawi versi Meinsma, oleh W. L. Olthof.

"Dewan KITLV (Koninklijk Instituut voor de Taal-,Land-en Volkenkunde) van Nederlandsch Indie, mengintruksikan kepada saya agar menerbitkan lagi Babad Tanah Djawi edisi Meinsma". Demikian terjemahan bebas alinea pertama sambutan W.L. Olthof pada buku yang diterbitkannya, berjudul 'Poenika Serat Babad Tanah Djawi Wiwit Saking Nabi Adam doemoegi ing Taoen 1647' Kaetjap ing Tanah Nederlan ing taoen Welandi 1941, seperti yang terlihat pada ganbar dibawah ini.




Pada buku berukuran 15.5 x 24.4 cm, hardcover 362 halaman, yang dikerjakan W.L. Olthof terbit th. 1941 ini (gambar bawah kiri), disertai lampiran "Register", daftar teks yang dibuat oleh A. Teeuw sebanyak 36 halaman (gambar bawah kanan).

Gambar atas adalah alinea awal dari Serat Babad Tanah Jawi, ditulis Sejarah Para Ratu di tanah Jawa dimulai dari Nabi Adam. Sedang gambar bawah adalah alinea terakhir dari Serat Babad Tanah Jawi versi Meinsma dan , yang menggunakan huruf cetak biasa dan bahasa Jawa halus.

Sesungguhnya Babad Tanah Jawi versi J.J. Meinsma ini yang mengerjakan adalah Kertapraja.
id.gr 02.00

Selasa, 10 Juli 2012

Babad Tanah Djawi dalam Prosa versi Meinsma.

'(Serat) Babad Tanah Jawi' yang paling populer adalah versi R. Ng. Yasadipura II (dalam bentuk asli tembang macapat) dan versi J. J. Meinsma dibantu Ng. Kertapradja (babad diubah dari tembang macapat menjadi prosa), walaupun masih ada versi lain yang tidak sepopuler dua versi diatas, diantaranya 'Babad Pajajaran' isinya Babad Tanah Jawi koleksi Museum Radyapustaka, 'Serat Babad Segaluh dumugi Mataram' koleksi Pura Mangkunegara, ada lagi 'Babad Tanah Jawi' versi L. Van Rijckevorsel/RDS Hadiwidjana; dan masih ada lagi lainnya.
Kali ini 'rare book' menampilkan buku langka yaitu buku 'Babad Tanah Jawi versi Meinsma' (gambar samping), yaitu sebuah buku langka banget karena di tulis tangan, penulisnya Mas Kartagutama, Kepala Desa di Randusari, Slagahima. Insya Allah, mendatang akan ditampilkan Babad Tanah Jawi versi R Ng. Yasadipura II.
Gambar atas. Selain langka, buku ini bisa dibilang 'buku antik', ditulis tangan tapi rapi dan konsisten tulisannya, besar kecil hurufnya sama dari awal sampai akhir, dengan cover dari kulit.

Terlihat pada gambar diatas, sebelah kiri adalah judul buku antik ini, menggunakan huruf sambung latin, yang tanda tangan disebelah kanan bawah mungkin yeng pernah memiliki buku ini. Sedang gambar sebelah kanan adalah halaman akhir buku ini, halaman 821, paling bawah tengah ditulis kata ' ti ti ' artinya tamat atau selesai.
Kemudian hari banyak yang berinisiatif untuk menerbitkan kembali Babad Tanah Jawi versi J.J. Meinsma untuk kepentingan ilmu pengetahuan, misalnya seperti yang tampak pada gambar2 dibawah ini. Sebelah kiri adalah penerbitan ulang oleh W.L. Olthof, th, 1941. Sedang sebelah kanan adalah inisiatip cetak ulang oleh J.J. Rass, th. 1987.



Pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan juga menerbitkan juga versi Meinsma dalam dwi bahasa yaitu bhs Jawa dan terjemahan bebas dlm bahasa Indonesia, setebal 871 halaman, pada th. 1980. Tampak pada gambar dibawah ini.







Belakangan 'Penerbit Narasi' menerbitkan lagi Babad Tanah Jawi, masih versi Meinsma dan W.L. Olthof. Gambar samping.id.gr 20.00

Senin, 09 Juli 2012

Surat MH. Thamrin plus tanda tangan asli.

'rare book' tidak menampilkan buku langka tapi tetap menampilkan suatu yang menarik yaitu dokumen kuno atau dokumen antik, jaman pra kemerdekaan Indonesia, surat dari Muhammad Husni Thamrin (MH. Thamrin), asli lengkap dengan tanda tangannya.

Muhammad Husni Thamrin (M.H. Thamrin) adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Beliau seorang Tokoh Betawi yang pertama masuk dalam Volksraad mewakili kelompok pribumi. Lahir pada 16 Februari 1894 dan meninggal dalam usia 46 tahun pada11 januari 1941 di Batavia. Namanya diabadikan sebagai salah satu jalan protokol dan proyek besar perbaikan kampung di Jakarta.

Gambar atas kiri adalah gambar kop suratnya M. H. Thamrin, sayang sobek disebabkan karat penjepit kertas. Sebelah kanan gambar tanda tangan MH. Thamrin, letaknya persis dilipatan. Tapi masih tampak jelas.
Gambar sebelah kiri adalah isi surat ditujukan kepadaa Sjarif, yang topiknya mengenai notulen rapat PPPKI (Pemufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia), organisasi pergerakan kemerdekaan Indonesia, didirikan di Bandung pada 17-18 Desember 1927.

Dibalik surat MH. Thamrin ini ternyata ada tulisan tangan, belum diketahui siapa penulisnya, tapi melihat huruf ketik surat ini berwarna biru, surat ini adalah carbon copy, jadi diduga kuat adalah tulisan MH. Thamrin sendiri, namun demikian kami minta maaf apabila ada kekeliruan.id.gr. 10.00