Sabtu, 25 Februari 2012

Peta Batavia Awal IV.

'rare book' masih menampilkan gambar2 dari buku langka "Het Voormalige Batavia". Gambar berikut peta situasi Batavia sudah sampai pada pertengahan abad XX, yaitu th 1937 - 1938.

Gambar sebelah memperlihatkan situasi Batavia pada th. 1938. Menariknya, pada gambar diterangkan perkembangan Batavia dari abad ke 17 sampai abad ke 20, misalnya
- blok hitam pembangunan abad ke 17,
- garis tebal miring kekiri u/pembangunan abad ke 18 dan seterusnya sampai
- garis miring kekanan perkembangan abad ke 20.
Batavia th. 1938 sudah meliputi daerah Mr. Cornelis dan Pasar Tanah Abang ke arah Djati Petamboeran, Angke, Manggarai.


Gambar diatas memperlihatkan situasi Koningsplein th. 1937 (sekarang Lapangan Monas) serta rencana pembangunannya.
Angka I lokasi Paleis G. Generaal, sekarang menjadi Istana Merdeka.
Angka IX, Kantoor Petroleum (skrg. Pertamina di jln. Perwira)
Angka XI, Museum (skrg. Museum Nasional)
Angka XV, Station (skrg. sataiun Gambir).

Gambar dibawah menunjukan 'Pemandangan Batavia' pada pertengahan abad ke 17, dan gambar buku langka "Het Voormalige Batavia"








Peta Batavia Awal III

Masih dari buku langka koleksi rare book berjudul 'Het Voormalige Batavia"

Disamping ini gambar denah "Kasteel Batavia" yang mulai dibangun th. 1619, dibangun oleh J. P. Coen, di bekas rumah milik Mauritius dan Nassau (lih. Peta Batavia Awal I), berfungsi sebagai benteng pertahanan, tempat tinggal dan kantor pejabat tinggi, gudang, kantor dagang, termasuk tempat bertemu dengan Raja2 Jawa.
Kalau ingin tahu detailnya, silahkan perhatikan daftar nama dibawah gambar.



Gambar disamping menunjukan situasi daerah Batavia (warna gelap) th. 1740, dibandingkan dengan lingkungannya. Diujung Selatan, hanya sebatas Angke, Ancol dan Harmoni masih jauh.



Kalau gambar dibawah menunjukan denah situasi sebelah barat Molenvliet (jl. Gajah Mada/Hayam Wuruk).Terlihat Gang Ketapang (jl. Zainul Arifin), Gang Chesse (jl. Pembangunan), Gang Chaulan (jl. H. Azhari) dan kali Crocot (kali Krukut).





















Buku langka disamping inilah sumber gambar2 yang diunggah ke judul 'Peta Batavia Awal', "Het Voormalige Batavia".

Kamis, 23 Februari 2012

Peta Batavia Awal I.

Saat memeriksa buku koleksi 'rare book', ketemu buku langka berjudul "Het Voormalige Batavia", terjemahan bebasnya kira2 'Batavia Dari Awal', ada gambar2 menarik, yaitu gambar peta Perkembangan Batavia, mulai masih Kota Jacatra th. 1610 an, saat2 awal pembangunan Batavia th. 1619 sampai 1638 dan sesudahnya.


Disebelah ini gambar sketch peta Kota Jacatra tahun 1610 an, masih kosong, hanya ada Masjid, Pasar, alun2 disebelah kiri sungai Ciliwung. Diujung sungai Ciliwung ada pelabuhan kecil dan dua rumah, Mauritius dan Nassau.
Garis titik2 sebelah kanan sungai adalah lokasi kota Batavia (belum mulai dibangun).



Gambar kiri, rencana pengembangan Batavia pada th. 1619, ada pemakaman Jawa, projek pembangunan Kasteel dll.
Perhatikan daftar nama A - N.












Pengembangan Batavia th. 1622. Dalam kurun waktu 3 tahun, tampak perbedaannya. perhatikan daftar nama dari A - R (18 item).







Lima tahun kemudian, pada th. 1627, sudah ada Kasteel Batavia , Stadhuis (sekarang Museum Fatahilah), Gereja, Pasar Ikan, sudah ada nama jalan. Perhatikan daftar nama sebelah kiri dan kanan, dari A - Z, dari a - e dan dari 1 - 18 (49 item).

Peta Batavia Awal II

Gambar2 dibawah ini kelanjutan dari gambar perkembangan dan situasi awal Batavia (th. 1619) dari buku langka "Het Voormalige Batavia".
Gambar2 berikut adalah gambar situasi Batavia tahun 1632 - 1635 - 1650.



Gambar samping adalah situasi th. 1632, dimana sungai Ciliwung sudah dibelokan ke kanan mengelilingi Batavia, bertemu di perairan Kasteel, sedang alur asli sungai Ciliwung namanya menjadi Kali Besar.
Perhatikan daftar namanya, dibagi menjadi sebelah Timur Kali Besar ada 20 item dan sebelah Barat Kali Besar ada 8 item.


Gambar situasi Batavia th. 1635 disamping ini, walau beda 3 tahun, tapi bedanya lumayan banyak. Terlihat dari daftar nama, sebelah Timur Kali Besar ada 28 item dan sebelah Barat Kali Besar ada 14 item.














15 tahun kemudian, yaitu th. 1650, seluruh Batavia sebelah Timur maupun sebelah Barat Kali Besar sudah penuh bangunan.












Inilah buka langka koleksi rare book yang berjudul "The Het Voormalige Batavia" terbitan Alert de Lange, Amsterdam, penulisnya Ir. H. A. Breuning, 163 halaman dihiasi gambar2 situasi Batavia (termasuk diantaranya sudah di up load), plus 39 photo bangunan2 antara th. 1876 dan 1937. Sayang bukunya bolong2 dimakan kutu.

Senin, 13 Februari 2012

Buku tehnik Kereta Api, 1915.


Berbeda dengan buku2 mengenai Kereta Api yang telah di upload 'rare book' sebelumnya, memuat keterangan dan keindahan Kereta Api termasuk Lokomotif, Stasiun dan Jembatan, maka buku langka yang berjudul "Spoor-en Tramwegbouw" ditulis oleh C. Rutten ini berisi Tehnologi Rel Kereta Api terutama Tehnis Pemasangan, Sambungan, Simpangan dan Pengamanan Rel Kereta Api dan Trem.
Berikut ini gambar2 tehnis, diantaranya Cara pemasangan Rel, Peralatan Pemindahan arah perjalanan, Palang penutup jalan umum, Iklan dalam buku tersebut.
Untuk melihat lebih jelas gambarnya, silahkan klik.















































Buku langka yang belum lama dikoleksi oleh 'rare book' ini diterbitkan oleh Deventer, AE. E. Kluwer, tahun 1915 (nyaris seabad yang lalu), dilengkapi dengan 463 gambar dan tabel2.

i.gr. 01.00*

Gambar kuno I

Kali ini 'rare book' menampilkan gambar kuno dan langka yang menarik. Langka gambarnya maupun situasi dalam gambarnya. Menarik karena dari gambar kuno yang ditampilkan ini, kita bisa melihat atau membayangkan keadaan masyarakat dan lingkungan pada waktu gambar2 dibuat, yaitu sekitar tahun 1925- 1930. Saya yakin bahwa situasi dalam gambar sulit untuk diulangi atau dibuat gambarnya lagi, kecuali me 'repro' gambar yang sudah ada.
Insya Allah 'rare book' akan memuat koleksi gambar kuno dalam beberapa kali up load.
Mudah2an 3 gambar berikut bisa dinikmati.


Gambar diatas memperlihatkan situasi pengobatan penyakit cacingan. Kalau melihat petugasnya (pakai beskap dan blangkon) dan pengunjungnya yang sedang antri adalah pemuka masyarakat dan agama (pakai sarung batik dan sorban), maka program pengobatan tersebut berlokasi disebuah pedesaan di Jawa. Dengan kesedian pemuka masyarakat mau melakukan pengobatan, diharapkan agar masyarakat lainnya mau mengikuti program tersebut.
Mungkin kalau jaman sekarang mirip dengan Program Imunisasi.


Selanjutnya diatas gambar menunjukan Ibu2 dari desa, sambil terbongkok-bongkok menggendong barang dagangan ke pasar. Betapa hebatnya perjuangan para ibu2 untuk mempertahan kan kehidupan. Mungkin jaman sekarang barang dagangannya dibawa kepasar menggunakan mobil.


Nah .. ini dia. Selain ada program yang menyehatkan masyarakat, ada yang berjuang untuk bertahan hidup. Ada sekelompok masyarakat yang ingin menggunakan jalan pintas agar bisa 'menikmati hidup', menghisap opium/madat.
Karena banyak peminatnya maka didirikanlah oleh pemerintah, Pabrik Opium di Weltevreden (sekarang Jakarta).
Gambar diatas adalah suasana Pabrik Opium di Weltevreden.
Ada korelasinya nggak ya kalau jaman sekarang banyak orang tertangkap karena bikin pil extacy dan benda narkotik lainnya?